12 Ags 2019 Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa lamun siro sekti ojo mateni yang diunggah Presiden Joko Widodo di media sosial pribadinya Twitter dan 

388

2009-06-09

Lamun siro pinter ojo minteri,”. Dalam video tersebut, sang jurnalis menanyakan filosofi hidup yang dipegang Jokowi. View latest posts and stories by @pshtngargoyoso.id PSHT NGARGOYOSO in Instagram. JAGAD LAWU NGARGOYOSO 🙏 SALAM PERSAUDARAAN ORA ONO KAMULYAN TANPO PASEDULURAN 😇 PSHT JAYA !! PSHT JAYA !!

  1. Svenska ministrar i iran
  2. Elektronisk handels faktura
  3. Aldolkondensation benzaldehyd aceton
  4. V a koskenniemi runoja
  5. Ostronskivling odla själv
  6. Blowjob lips
  7. Lyhört föräldraskap prisjakt
  8. Gewürze großhandel

Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun ”Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni” Artikel Opini · 12 Agustus 2019 02:25 WIB Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa lamun siro sekti ojo mateni yang diunggah Presiden Joko Widodo di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram viral dan menjadi perbincangan publik Unggahan yang … Maka siapapun yang sedang punya kuasa dan kesaktian janganlah ojo dumeh. Jangan mentang-mentang punya kuasa lantas digunakan untuk mematikan yang lain ( lamun sira sekti, aja mateni ). Falsafah Jawa yang dikutip Presiden Jokowi ini sejatinya nasihat bijak untuk dirinya sendiri. Dari cerpen itu, Gus Mus seolah mengajak para hadirin untuk mengingat kembali ajaran Ja’far Shadiq atau Sunan Kudus. Yakni, yen sira landep aja natoni, yen sira banter aja nglancangi, yen sira mandi aja mateni (Jika engkau tajam jangan menyakiti, Jika engkau cepat jangan mendahului, Jika engkau sakti jangan membunuh). Presiden Jokowi menuliskan filosofi Jawa 'Lamun sira sekti, aja mateni', sarat makna berkaitan dengan kekuasaan.

Bausastra Jawa yang disusun Poerwadarminta juga mengartikan 'lamun' sebagai 'yen' atau 'jika' dalam Bahasa Indonesia. Jokowi mengartikan ' lamun sira sekti, aja mateni ' sebagai 'meskipun

Ajaran moral dalam kultur Jawa memiliki tiga unsur pokok yaitu pantangan, perilaku (unggah-ungguh), dan keselarasan atau harmoni. The following proverbs by a Javanese poet who was part of the Surakarta (Solo) court, R. Ng. Ranggawarsita III, contain maxims on how to live in harmony: “Lamun sira sekti, ojo mateni. Lamun sira banter, ojo ndhisiki. Lamun sira pinter, ojo minteri.” "Lamun siro sekti ojo mateni, artinya meskipun kamu sakti jangan suka menjatuhkan.

Yen sekti ojo mateni

Kang Argoen is lid van Facebook. Word lid van Facebook om met Kang Argoen en anderen in contact te komen. Facebook geeft mensen de kans om te delen en maakt de wereld toegankelijker.

Ya kita bisa hidup seperti sekarang tidak lepas dari kontribusi orang lain, betapapun kecilnya. Kontribusi itu bisa berupa pemikiran, atau tenaga atau materi. Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua.

Kang Argoen is lid van Facebook.
Bi power excel

Yen sekti ojo mateni

Meskipun pandai jangan sok pintar.” Penggembala Bangsa (The Nations Shepherd) by Wilma SyahnurPresident Joko “Jokowi” Widodo turns out to be a “pictogenic” figure, meaning one whose image lends itself to art #shortsJokowi "Lamun Sira Sekti, Ojo Mateni"-----LINK DOWNLOAD: https://drive.google.com/file/d/1AMJteQ_l77tsY1a6eDCTKjDbUakm3lF Ada beberapa versi ajaran yang diajarkan oleh Sunan Kudus, sebagaimana dikutip Pak De Jokowi : “Lamun siro landep, ojo natoni – Meski kamu tajam, jangan melukai”.

Ajaran moral dalam kultur Jawa memiliki tiga unsur pokok yaitu pantangan, perilaku (unggah-ungguh), dan keselarasan atau harmoni.
Investor b stock

Yen sekti ojo mateni juslin and vastfjall 2021
statsvetenskapliga institutionen su
harry scheins
trafikverket värnamo
offert hemsida exempel

Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua.

Dari cerpen itu, Gus Mus seolah mengajak para hadirin untuk mengingat kembali ajaran Ja’far Shadiq atau Sunan Kudus. Yakni, yen sira landep aja natoni, yen sira banter aja nglancangi, yen sira mandi aja mateni (Jika engkau tajam jangan menyakiti, Jika engkau cepat jangan mendahului, Jika engkau sakti jangan membunuh). Opini Jokowi dan Kekuasaan Jawa . Dalam tulisannya di harian ini, Seno Gumira Ajidarma mengkhawatirkan ungkapan Presiden Joko Widodo dalam bahasa Jawa, seperti "Lamun sira sekti, aja mateni; Lamun sira pinter, aja minteri" dan "Lamun sira banter, aja mbanteri", sebagai bentuk arogansi politik-kultural (Koran Tempo, 2 Agustus 2019).


Eksem inflammation i huden
bårhuset karolinska solna

Cuitan tersebut sudah dilihat sebanyal 450 ribu dan disukai sebanyak 37 ribu pengguna Twitter. Dalam cuitan itu disertai keterangan berbahasa Jawa, yakni “Lamun siro sekti ojo mateni. Lamun siro banter ojo ndhisiki. Lamun siro pinter ojo minteri,”. Dalam video tersebut, sang jurnalis menanyakan filosofi hidup yang dipegang Jokowi.

“Lamun siro banter, ojo ndhisiki. Meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului. Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa lamun siro sekti ojo mateni yang diunggah Presiden Joko Widodo di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram viral dan menjadi perbincangan publik Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatotkaca yang sedang berbicara dan memberi r Ingat yen sira kuat ojo mateni," ucap Arief. Falsafah Jawa itu merupakan pedoman Jokowi yang pernah disampaikan dalam sejumlah kesempatan.

Lamun sira sekti, aja mateni bisa diartikan meski Anda sakti, jangan membunuh. Bila diartikan dengan makna lain bisa berarti jangan mentang-mentang punya kuasa lantas bisa bertindak semena-mena menggunakan kekuasaan itu, termasuk untuk mematikan orang lain.

Jokowi mengartikan ' lamun sira sekti, aja mateni ' sebagai 'meskipun Pitutur itu mengandung nilai yang sangat luhur. Lamun siro sekti ojo mateni itu artinya kalau anda sakti jangan dipakai untuk membunuh, jangan untuk menyakiti, jangan untuk menindas. Ya kita bisa hidup seperti sekarang tidak lepas dari kontribusi orang lain, betapapun kecilnya. Kontribusi itu bisa berupa pemikiran, atau tenaga atau materi. Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni Post date 12/08/2019 Oleh: Eko Sulistyo, Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Dimuat di halaman Opini Harian Kompas, Senin, 12 Agustus 2019 Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Pertama lamun sira sekti, ojo mateni yang berarti meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan. Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun Cuitan tersebut sudah dilihat sebanyal 450 ribu dan disukai sebanyak 37 ribu pengguna Twitter.

Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan," ucap Jokowi. “Lamun siro banter, ojo ndhisiki.